Semarang, Warta Kota
Protes pembangunan gedung baru ternyata juga disuarakan guru besar, dosen dan mahasiswa UNDIP. Mereka mengirim surat protes kepada Presiden Susilo Bambang Yodhoyono (SBY) yang menuntut agar rencana pembangunan gedung senilai Rp 1,2 triliun dihentikan.
Surat protes dan petisi itu dibacakan eks Rektor Universitas Diponegoro yang juga Guru Besar Teknik Arsitektur dan Perkotaan Universitas Diponegoro Eko Budiharjo,di Semarang kemarin. Pembacaan itu dihadiri sejumlahtokok di Semarang.
Petisi itu antara lain berisi penolakan pembangunan gedung baru DPR yang menelan dana hingga Rp 1,2 triliun . Mereka juga meminta agar DPR meninjau kembali pembangunan gedung baru DPR, dengan melakukan re program, re desain, melalui prosedur hukum yang berlaku secara demokratis dan terbuka. " Banyak pertimbangan kenapa rencana pembangunan gedung DPR ini harus ditolak, " Kata Eko Buduharjo yang juga Ketua Forum Penerima Kalpataru Lestari ( Fokkal ) tersebut
Ia menyebutkan bahwa salah satunya adalah pembangunan gedung itu juga memangkas satu lagi ruang terbuka hijau dari aspek tata ruang dan lingkungan . Di Jakarta ruang terbuka hijau ( RTH ) publik yang tersisa 9,6 persendari luas lahan kota. Padahal UU No. 26 Tahun 2007 mengamanatkan minimum 20 % . " Gedung itu tak hanya mengurangi RTH tapi juga merusak ekologi kota Jakarta. " Ujarnya.
Setuju Pak Gubes, Gedung baru belum terlalu mendesak, yang mendesak adalah kebutuhan rakyat, ayo terus berjuang Pak Gubes, suarakan inspirasi lewat luar DPR
BalasHapus